Thursday, June 10, 2021

Kapan Bersyukurnya?

Barusan temen deket cerita keterima kerja di international organisation. Alhamdulillah, setelah 2 tahun lebih kerja serabutan akhirnya dapat kerjaan tetap. Memang manusia itu ya bisanya usaha dan usaha sambil berdoa. Coba kalo dia nyerah tahun lalu atau beberapa bulan lalu, ga tau kapan bakal bisa start to settle down hidupnya. Mana beban ekspektasi orang tua amat sangat besar. Sejujurnya mau sedeket apapun, tetep aja pas denger kabar baik itu ada rasa nyes di dada. "Wah, keren, aku kapan ya bisa begitu.", "Wa, pengen ih kerja juga.", "Hmm, do I less worth than any other woman who has a career?", "What will my life be if I didn't decided to get married and have a family of my own?", etc etc. Panjang lah kalo dicatet satu satu. Padahal kalo dipikir dari sisi lain, banyak orang yang pengen ada di posisi ini. Menikah, punya anak, punya suami yang sangat bisa diandalkan. Ga pusing mikirin KPR rumah. Hidup tenang tanpa perlu mikir besok belanja pakai uang apa. Siang kalo gerah tinggal masuk kamar nyalain AC. Mau kemana-mana ya tinggal berangkat aja. Mau jajan tinggal buka hape, order gofood atau grabfood. Banyak banget lah yang harusnya disyukuri.
Share: