Friday, April 28, 2017

Hari Puisi dan Pencarian Makna




“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”


― Sapardi Djoko Damono


Nelongso banget yha, puisi Bapak Sapardi yang satu ini
Gimana coba caranya mencintai dengan sederhana?
Pasrah?
Diam?
Hmm...
Sejujurnya ini salah satu puisi yang ku suka banget dari sejak pertama kali baca dulu di sekolah
Dulu, pas baca puisi ini, berasa ada rasa ngilu di dada, sedih, tapi kagum

Tapi kenapa ya sekarang ngerasanya nelongso abis kalo baca puisi ini
Nelongso dalam artian ga terima


Is it wrong to love passionately?
Why simple if you can make it more?

Apa ga ada cara lain buat bisa mencintai dengan sederhana?
Bapak bahagia mencintai dengan cara begitu, Pak?

Ah, mungkin aku yang salah
Mungkin maksud mencintai itu bukan mencari kebahagiaan
Tapi dengan mencintai maka kamu bahagia
(emang ngomong doang mah gampang ya)


By whichever means, to love is supposed to make you happy
If it's not, then maybe you need to re-think about it
Is it love? Really?

Huft, why so complicated



Anyway, selamat hari puisi nasional~
Share:

0 comments: